Kamis, 20 Agustus 2009

ramadhan 1430 h

Sampai tahun 2009(1430) penetapan awal ramadhan masih menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Dapat dipahami perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan menggunakan teori penetapan, ada yang menggunakan ru'yat (melihat) bulan secara langsung (pada masa sekarang dimungkinkan dengan bantuan alat) dan ada pula yang menggunakan teori hisab (menghitung hari).
Menurut hemat saya, sah-sah saja perbedaan itu terjadi; pada tahap proses penetapan (belum sampai ke umat/ masyarakat awam). Tapi apabila telah menjadi ketetapan bersama maka pemerintah dalam hal ini menteri agama sedapat mungkin mempunyai ketegasan dan wewenang untuk menyatakan umat Islam Indonesia ini mulai puasa kapan. Sehingga dengan demikian akan lebih terasa kompak dan punya panutan yang kompeteble. Dan bagi golongan atau pihak yang berlainan pendapat diharapkan dapat mengekang kemauannya dan mengikuti ketetapan pemerintah atas dasar mengikuti Ulil Amri.
Masalah benar dan salah itu semuakan hasil ijtihad, menurut saya lebih baik kita salah (yg dapat dimaafkan bahkan dimata Allah masih bernilai ibadah) daripada benar tapi kita bercerai berai.
Intinya pemerintah harus tegas dan umat serta pemimpinnya harus tahu diri, jangan mengemukakan ego masing-masing. Yang disayangkan umat atau kaum awam malah semakin bingung.
Mudah-mudahan amalan kita di bulan Ramadhan ini diterima Allah swt dan kita semua dapat mencapai derajat muttaqin; manusia paripurna; insanul kamil, Amin.

Tidak ada komentar: